Gangguan Jiwa, Pemuda Ini Makan Jantung dan Otak Teman Sekamarnya

Obat Kelenjar Getah Bening

Maryland, AS , Alex Kinyua (22) mendapat sebutan kanibal asal Maryland, AS. Ia dituding membunuh seorang pria berusia 37 tahun bernama Kujoe Bonsafo Agyei-Kodie dan memakan jantungnya serta sebagian dari otak korban. Atas hal ini, dia mengaku bersalah.

Pengakuan itu diutarakan Alex di persidangan yang digelar Senin (19/8) kemarin. Meskipun sudah mengakui aksinya yang dilakukan tahun 2012 lalu, Kinyua tidak akan dikenai hukum pidana karena menurut psikiater, ia mengalami gangguan kejiwaan.

Mantan mahasiswa teknik elektro di Morgan State ini mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia menggunakan pisau untuk membunuh dan memutilasi teman sekamarnya itu sebelum memakan organnya. Agyei-Kodie yang berasal dari Ghana, tinggal bersama Kinyua selama kurang lebih enam minggu sebelum ia menghilang pada bulan Mei 2012.

Awalnya, Kinyua membantah bahwa ia mengetahui perihal kematian Agyei-Kodie. Namun, keterangan Kinyua membuat pihak berwenang curiga dan merekapun memeriksa tempat sampah di gereja. Benar saja, di situlah sebagian besar bagian tubuh Agyei-Kodie disembunyikan Kinyua, demikian dilaporkan CBS 13 dan dilansir NY Daily News, Selasa (20/8/2013).

Petugas juga menemukan kepala dan tangan Agyei-Kodie di townhouse tempat Kinyau tinggal. Pembunuhan ini adalah akhir dari tindak kekerasan yang dilakukan Kinyua. Sebelumnya ia pernah menyerang mantan teman sekelasnya dengan pemukul bola baseball hingga meninggal dunia. Namun, dengan jaminan, Kinyua dibebaskan.

Tak hanya itu, dalam persidangan juga dikatakan bahwa Kinyua pernah membuat pemuda bernama Joshua Caesar (23) buta akibat memukulinya dengan tongkat yang dibungkus kawat berduri pada 19 Mei 2012. Teman Kinyua mendengar teriakan dan mendapati Kinyua tengah berdiri di depan Caesar dengan sebilah pisau di tangannya.

Jaksa di pengadilan, Joseph Cassily, mengatakan serangan terhadap Caesar seharusnya menjadi tanda peringatan. “Tentu saja itu seharusnya menjadi peringatan bagi orang lain khususnya orang tua dan saya pikir dia seharusnya mendapat beberapa pemeriksaan kejiwaan untuk mengetahui mengapa ia bisa melakukan serangan semacam itu. Bukan hanya membawanya keluar tahanan dan membebaskannya untuk menemukan korban baru,” kata Cassily kepada wartawan.

Caesar telah menggugat Morgan State dan menuduh universitas itu mengabaikan meningkatnya kekerasan yang dilakukan Kinyua. Meski mengaku bersalah, Kinyua tidak dikenai hukuman pidana atas tindakanyya terhadap Caesar karena ia berkomitmen akan melakukan pengobatan di Rumah Sakit Jiwa.

Di pengadilan, hakim Stephen Waldron mengatakan ia harus menerima temuan psikiater yang menyatakan bahwa Kinyua tidak bisa bertanggung jawab atas kematian Agyei-Kodie. Ia mengaku sangat bersimpati pada keluarga Agyei-Kodie.

“Hatiku sangat terpukul, saya sangat menyesal,” ujar Waldron. Selama sidang berlangsung, Kinyua terlihat tenang dan berbicara dengan lembut ketika memberitahu hakim bahwa dirinya mengaku salah. Pengobatan yang tengah ia jalani tampakanya membantunya selama menghadapi persidangan. Setelah sidang selesai, Kinyua kembali ke ‘rumah baru’nya di salah satu rumah sakit jiwa di Maryland.

http://health.detik.com/read/2013/08/20/162940/2335379/763/gangguan-jiwa-pemuda-ini-makan-jantung-dan-otak-teman-sekamarnya?l991101755

Ini Penyebab Utama Kematian Sang Mantan Model

T im Forensik RSUP Hasan Sadikin Bandung menyatakan, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan terhadap Branch Manager PT Venera Multi Finance Franciesca Yofie atau Sisca (34), diketahui bahwa Sisca meninggal dunia karena kehabisan darah.

“Itu penyebab utama kematian korban,” kata Ketua Tim Forensik RSUP Hasan Sadikin Bandung dr Noorman Herryadi, sebagaimana dikutip kompas.com, Kamis (15/8/2013).

Ia menuturkan bahwa semua bagian tubuh Sisca dipenuhi dengan luka lecet. “Kalau dari saya, sama dengan yang sudah saya sampaikan sebelumnya, yakni ada lecet-lecet hampir di seluruh tubuhnya,” kata Noorman.

Luka lecet tersebut, kata Noorman, terjadi sebelum kematian Sisca. Dia menambahkan, ketika terseret sepeda motor, posisi Sisca telentang dan tengkurap. “Namun, yang jelas, luka-luka itu terjadi pada saat sebelum kematian,” katanya.

Menurut dia, selain luka lecet, di tubuh korban juga ditemukan luka terbuka di dahi sebelah kanan. “Seberapa panjangnya saya nggak tahu, nggak ngukur,” katanya.

Ia menambahkan bahwa di bagian belakang kepala korban juga ada rambut yang terpotong.”Ya, kalau potongan itu ada,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah rambut yang terpotong itu disebabkan tindakan pelaku, Noorman enggan menuturkan lebih lanjut. “Mungkin lebih baik penyidik yang memberikan keterangan karena saya tidak memeriksa tersangka,” katanya.

Kemarin, Tim Dokter Forensik RSHS menyerahkan hasil autopsi jenazah Sisca ke penyidik Polrestabes Bandung. Menurut Noorman, proses autopsi sudah selesai sejak Rabu (14/8).

Namun pihak Polrestabes tidak akan mengumumkan hasil autopsi tersebut. “Ya, hasil autopsi itu tidak bisa diekspos. Itu hanya untuk keperluan penyidikan dan untuk rekam medik tentunya tidak perlu diungkapkan di sini,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolrestabes, kemarin.

Menurut Yudo, hingga kemarin, sudah 19 orang saksi yang dimintai keterangan, mulai kedua pelaku, pemilik kos, keluarga korban, tempat kantor korban, dan saksi-saksi baik yang melihat langsung maupun tidak langsung.

Mulai kemarin, penyidik memeriksa dua tersangka pembunuh Sisca, Wawan alias Awing (39) dan Ade Ismayadi alias Epul (24), dengan alat pengukur kebohongan (lie detector). Keduanya juga diperiksa psikolog. “Untuk meyakinkan kami soal keterangannya,” kata Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Sutarno di ruangan kerjanya, sebagaimana diberitakan tempo.co, kemarin.

Menurut Sutarno, kepolisian tidak akan memercayai begitu saja keterangan dan pengakuan tersangka. Hal itu terbukti ketika polisi menyilakan wartawan untuk mewawancarai langsung tersangka di Mapolrestabes Bandung. “Tersangka W kepada penyidik bilang baru pertama kali menjambret dan korbannya Sisca, tapi ke wartawan ngaku sudah tiga kali,” ujarnya.

Penyidik, kata Sutarno, juga mencatat sejumlah kejanggalan. Salah satunya keterangan tentang Sisca yang terseret jauh hingga 500 meter lebih karena rambutnya terbelit ke gir roda sepeda motor tersangka. “Kecepatan motor mereka katanya tinggi karena takut ditangkap warga, sekitar 70 kilometer per jam,” ujarnya.

Sejauh ini, spekulasi Sisca diseret atau terseret masih belum jelas. Kapolrestabes Bandung beralasan, rekaman kamera pengintai tetangga hunian korban di Jalan Cipedes Tengah kurang jelas. Saksi mata yang ingin mengejar pun tak melihat jernih, apakah Sisca terseret atau diseret tersangka karena motor berlari kencang. “Saksi juga menyangka korban sebagai boneka yang terbawa motor, kami masih terkendala dari para saksi,” ujarnya.

Dugaan awal motif pembunuhan sebagai penjambretan berdasarkan bukti setelah kematian Sisca bisa berkembang ke motif lain. “Kemungkinan selalu ada saja, seperti tersangka orang bayaran. Opini publik juga jadi pertimbangan kami. Sekarang kami masih dalami sambil mengumpulkan alat bukti,” ujarnya.

.

Tribunnews

Ini Kata Maia Estianty Soal Hubungannya Dengan Ahmad Dhani

Obat Kelenjar Getah bening

 

Perseteruan Maia Estianti dan Ahmad Dhani, rupanya sudah hilang. Seperti diakui Maia, hubungannya dengan Dhani yang dulu sempat hancur lantaran perceraian, kini sudah jauh melunak.

“Hubungan saya sama mas Dhani dan anak-anak sudah sangat normal,” jawab Maia ketika ditemui tabloidnova.com di acara ‘Konser Mahakarya Indonesia’, Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (16/8) malam.

Dulu, Maia sempat tak dizjinkan bertemu ketiga anaknya, Al, El, dan Dul. Sampai pada akhirnya Maia hanya diizinkan Dhani bertemu ketiga anaknya di rumah Dhani di Pondok Indah.

Sekarang, kekakuan itu hilang. Nyatanya, lebaran kemarin, Maia mendapatkan izin untuk memboyong anak-anaknya ke rumah mewahnya di kawasan Pejaten, Pasar Minggu. “Anak-anak sudah nginap dari lebaran kedua kok, sudah normal,” ungkap Maia kepada tabloidnova.com.

Dalam acara Konser Mahakarya Indonesia, Maia, Dhani, dan ketiga anak mereka tampil sepanggung membawakan lagu ‘Pay Phone’ milik band Inggris Maroon 5. Dhani dan Maia menjadi penyanyi latar bagi si sulung, Al, yang memegang gitar dan mengisi posisi sebagai vokalis. Di panggung, beberapa kali Maia dan Dhani pun terlihat saling lempar pandang untuk menghilangkan kekakuan.

Okki/Tabloidnova.com

Shinta Bachir Lebih Suka yang Alami

obat kelenjar getah bening alami

Menjadi seorang perempuan mengharuskan Shinta Bachir merawat tubuhnya. Shinta memilih segala sesuatu yang alami seperti meminum jamu.

“Lebih sering minum jamu-jamuan sih, biasa orang Jawa,” kata Shinta kepada tabloidnova.com.

Wanita kelahiran 7 Februari 1986 ini mengaku lebih menyukai meminum beras kencur untuk menjaga kecantikan tubuhnya dari dalam. “Jamu itu lebih alami kayak kunyit, beras kencur. Aku lebih suka yang alami . Terlihat lebih sehat dibanding yang tercampur bahan kimia,” tuturnya.

Shinta mengonsumsi jamu setiap hari, khususnya pagi hari. “Minum jamu setiap hari, biasanya pagi hari, enak,” tandasnya.

Lantas kapan waktunya Shinta memanjakan diri ke salon? “Kalau ke salon seminggu sekali. Paling merawat rambut, kuku, dan kulit.”

Icha/Tabloidnova.com

Akhirnya Kini Pengungsi Anak di Sudan Selatan Mendapat Vaksin

Obat Kelenjar Getah Bening

Jakarta, Perang di Sudan yang tidak kunjung usai banyak menyisakan perih bagi masyarakat setempat, khususnya pengungsi anak-anak. Banyak dari mereka yang terkena berbagai macam penyakit dan bahkan meninggal. Sebenarnya penyakit yang diderita para pengungsi anak tersebut bisa dicegah dengan vaksin. Setelah lama ‘jauh’ dari vaksin, kini anak-anak itu bisa mendapatkannya.

“Pengungsi anak-anak sangat rentan terkena penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin, jadi kenapa kita terus mendengar pihak-pihak komunitas vaksinasi global yang berkata bahwa anak-anak ini bukan masalah mereka,” kata Kate Elder, Penasihat Kebijakan Vaksin MSF, dalam keterangan tertulis dari Medicine Sans Frontieres (MSF), Rabu (14/8/2013).

Pada keterang tertulis yang sama, ia juga mengatakan, “Kita harus menempuh segala upaya agar pengungsi anak-anak mendapat manfaat dari vaksin-vaksin terbaru, bukannya membiarkan posisi mereka kian melemah dan terabaikan dari pantauan komunitas global.”

Pengungsi Sudan bergerak melintasi perbatasan ke Sudan Selatan pada bulan Juni 2011 ketika konflik bergejolak antara pemerintah Khartoum dan pemberontak dari Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) di negara bagian Kordofan di sebelah selatan Sudan. Pada musim panas lalu di kamp Yida, angka kematian yang tinggi dilaporkan terjadi di antara anak-anak yang dirawat di rumah sakit MSF dengan infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia, sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi.

“Situasi di Yida tahun lalu sangat parah, anak-anak meninggal karena penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa ditangkal dengan adanya vaksin,” kata Audrey Landmann, Koordinator Proyek MSF di Yida.

MSF menyatakan bahwa vaksinasi dengan Vaksin Pneumokokus Konjugasi (PCV) dapat menurunkan angka kematian secara signifikasn di Yida. Ini termasuk salah satu kesempatan pertama PCV digunakan di kamp pengungsian dan pertama kalinya di Sudan Selatan.

Vaksin-vaksin baru telah diperkenalkan di negara miskin dengan dukungan dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI Alliance), tetapi GAVI tidak mencakup vaksinasi untuk pengungsi dan penduduk yang terdampak oleh krisis, sehingga banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi.

“Kami telah berupaya selama lebih dari empat tahun untuk menemukan solusi mendapatkan akses yang reguler dan terjangkau untuk vaksin-vaksin baru sehingga kami dapat bertindak cepat ketika dibutuhkan, namun kami masih belum memiliki solusi untuk para pengungsi,” tutur Dr. Greg Elder, Wakil Direktur Operasi MSF di Paris, dalam keterangan tertulis yang sama.

Setelah perjuangan yang panjang, kini MSF akhirnya bisa memperoleh vaksin dari GSK dengan harga yang lebih murah, namun karena sempat ada penundaan, rencana vaksinasi kini akan dilakukan di musim hujan, saat di mana terdapat banyak tantangan dari segi logistik.

“Kami ingin agar perusahaan farmasi dan GAVI menawarkan organisasi kemanusiaan harga global paling rendah untuk vaksin-vaksin baru. Kami bisa menyelamatkan nyawa mereka yang masih muda yang terkena krisis, biarkanlah kami melakukannya,” tutupnya.

http://health.detik.com/read/2013/08/14/194032/2329954/763/akhirnya-kini-pengungsi-anak-di-sudan-selatan-mendapat-vaksin?l771108bcj

Paris Jackson Tak Punya Kehidupan Lagi

Obat Kelenjar Getah Bening

Duka dan permasalahan nampaknya tak pernah lepas dari keluarga almarhum Michael Jackson. Sang King of Pop itu sepertinya pergi meninggalkan tumpukan permasalahan. Selain urusan hukum mengenai penyebab kematiannya yang belum juga tuntas hingga kini, urusan keluarga Michael pun tampaknya belum usai bergejolak.

Belakangan, putri Michael Jackson dari pernikahan keduanya dengan Debbie Rowe, Paris Jackson (15) tengah terlibat masalah kesehatan mental yang cukup serius. Bahkan, berulang kali Paris harus bolak-balik keluar-masuk pusat rehabilitasi untuk mengobati depresi mental yang diidapnya.

Kabarnya, Paris menjadi sangat depresi dan tertekan paska kepergian sang ayah nyaris empat tahun lalu. Keterangan itu diperoleh langsung dari Debbie Rowe yang beberapa hari lalu tengah bersaksi di persidangan yang tengah berusaha mengungkap penyebab kematian Michael Jackson. Menurut Debbie, Paris berusah membunuh dirinya sendiri karena ayahnya meninggal dunia. Keterangan itu berbeda dengan kabar yang sempat beredar bahwa Paris berusaha bunuh diri karena sebuah pergelaran drama di sekolahnya.

“Paris seperti hidup dalam cangkangnya sendiri. Dia depresi dan sangat sedih karena kematian ayahnya. Dia mencoba bunuh diri. Dia tidak punya kehidupan. Setidaknya, dia merasa dia tidak lagi memiliki kehidupan,” ujar Debbie sedih.

Paris sendiri sekarang tengah menjalani perawatan di pusat rehabilitasi yang khusus menangani permasalahan.

Yetta/Tabloidnova.com

3 Keunggulan Pentavalen dibandingkan Program Imunisasi ‘Lama’

Obat Kelenjar getah Bening

Jakarta, Mulai tahun ini Kemenkes RI menegaskan akan memulai kebijakan perkenalan imunisasi baru, yang disebut juga pentavalen (DPT-HB-Hib). Vaksin kombinasi antara DPT, HB, dan Hib ini ditengarai lebih unggul jika dibandingkan program imunisasi sebelumnya yang diberikan satu persatu pada anak. Apa sajakah keunggulannya?

“Kita perlu vaksin baru jika penyakit yang ada angka kematiannya tinggi. Pneumonia saat ini dikatakan sebagai penyebab kematian terbesar pada anak dan sekitar 23 persen pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh bakteri Hib. Itulah mengapa vaksin baru ini dinilai perlu,” ujar Prof Dr dr Sri Rezeki S. Hadinegoro, SpA(K), Ketua Satgas Imunisasi IDAI, dalam press briefing yang disampaikan di Gedung Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Prof Sri menilai ada beberapa keunggulan vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) jika dibandingkan dengan program imunisasi yang lama, antara lain:

1. Mengurangi ‘kesakitan’ pada anak

Meskipun dirasakan tidak penting, namun Prof Sri menyampaikan bahwa hal ini sangat bermanfaat bagi si anak. Menurutnya, imunisasi yang diberikan dengan cara disuntik ini tidak dipungkiri memberikan rasa sakit dan trauma pada anak.

“DPT, HB, dan Hib masing-masing diberikan 3 kali tiap anak. Bisa dihitung berarti totalnya si anak disuntik 9 kali. Sedangkan jika diberikan imunisasi pentavalen, anak berarti hanya akan disuntik 3 kali. Karena setiap kali disuntik sudah ‘kombinasi’ dari ketiga jenis vaksin tersebut,” ungkap Prof Sri.

2. Mengurangi kunjungan ke posyandu

“Kunjungan ke posyandu atau puskesmas tentu akan membutuhkan biaya, khususnya jika keluarga tersebut berada di daerah yang memang puskesmasnya masih sedikit,” papar Prof Sri.

Selain itu, jika memang ibu dari anak merupakan ibu yang bekerja maka pemberian imunisasi pentavalen ini dinilai oleh Prof Sri akan membantu ibu mengatur waktu lebih efisien, karena berarti kunjungan ibu ke posyandu juga akan berkurang frekuensinya.

3. Mengurangi risiko 6 penyakit sekaligus

Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) diketahui merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. DPT diketahui merupakan vaksin yang digunakan untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus. Sementara HB merupakan vaksin untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B.

“Hib sendiri diketahui bisa mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis,” ungkap Prof S

Dokter: Wajah Sering Terpapar Asap Polusi Rentan Berminyak dan Berjerawat

obat untuk kanker kelenjar getah bening

Jakarta, Apakah kondisi kulit Anda saat ini berminyak dan mudah berjerawat? Jika ya, coba perhatikan seberapa sering kulit wajah Anda terpapar oleh asap polusi seperti asap kendaraan bermotor. Jika memang dirasakan cukup sering bahkan setiap saat, bisa jadi inilah penyebabnya.

“Asap polusi kendaraan yang menempel di kulit wajah membuat si wajah otomatis ingin membersihkan secara alamiah. Cara pertama yang ia lakukan adalah dengan mengeluarkan keringat, jika tak berhasil dan partikel debu dirasakan masih ada maka ia akan mengeluarkan minyak,” papar dr Eddy Karta, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSCM, dalam acara media gathering yang diselenggarakan di Kota Kasablanka, Jl Casablanca Raya, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Menurut dr Eddy, inilah yang menjadi salah satu pemicunya mengapa orang yang sehari-harinya selalu terpapar asap kendaraan lebih rentan memiliki kulit berminyak. Selain disebabkan oleh asap kendaraan, respons kulit wajah ini juga seringkali muncul saat terpapar krim wajah.

“Coba perhatikan, kalau pagi hari memakai krim wajah atau pelembap, maka pasti sebagian besar orang kulitnya lantas akan berkeringat. Ini juga respons otomatis kulit wajah untuk ‘melawan’ dan membersihkan gangguan tersebut,” ujar dr Eddy.

Sedangkan untuk risiko berjerawat itu sendiri lebih disebabkan oleh kurangnya kebersihan dari kulit tersebut. Kulit yang sering terpapar asap kendaraan tentu lebih kotor dan pori-porinya tertutup. Jika tidak dibersihkan dengan rutin, maka kotoran tersebut akan semakin menumpuk dan menimbulkan jerawat.

“Untuk langkah pencegahan, gunakan tabir surya secara rutin sebelum bepergian ke jalan yang memang dirasakan banyak asap kendaraannya. Aplikasikan kembali lebih kurang setiap beberapa jam sekali,” ungkap dr Eddy.

Setiap malam sebelum tidur, usahakan untuk tidur dalam kondisi wajah yang sudah bebas dari kosmetik apapun karena kosmetik bersifat menutup pori-pori. Jika kebiasaan malas membersihkan kulit wajah dilakukan cukup sering, maka jerawat juga akan lebih mudah datang.

Pakai Nama ‘Perez’, Jupe Harus Bayar Royalti 1 Milyar Per Tahun

Obat Kelenjar Getah Bening

Julia Perez harus rela melepaskan nama Perez. Pasalnya, Perez tersebut merupakan nama keluarga yang tercantum di nama Demian Perez, suami Jupe terdahulu.

Bahkan, kepada Jupe, Demian sempat meminta royalti sebesar 1 milyar pertahun jika ingin tetap menggunakan nama yang sudah melambungkannya ini di jagad hiburan tanah air.

“Royaltinya ada, saya harus bayar 1 milyar pertahun, gila,” kata Jupe saat ditemui tabloidnova.com di peluncuran film terbarunya ‘Perawan Sebrang’ Planet Hollywood, Jakarta, Selasa (20/8).

Menurut Julia, bukannya ia tak ingin memberikan royalti kepada mantan suaminya. Namun, untuk mempertahankan sebuah nama, Julia merasa tak pantas membayar semahal itu.

“1 milyar buat saya terlalu banyak untuk sebuah nama. Dulu dia yang memaksa pakai nama itu, pas cerai diminta lagi,” ucap Jupe.

Kini Jupe tak tahu akan menganti namanya seperti apa.  |Belum tahu apa kira-kira yang bagus. Mana orang udah kenalnya Jupe. Tapi pelan-pelan orang akan mengerti, harus dibiasakan,” jawabnya.

Icha/Tabloidnova.com

Kata Peneliti Ini, Kepribadian Otak Kanan-Otak Kiri itu Cuma Mitos

obat penyakit kanker kelenjar getah bening

Jakarta, Selama ini yang kita tahu setiap orang cenderung lebih sering menggunakan salah satu sisi otaknya dibandingkan yang lain. Hal ini membuat mereka terbagi ke dalam dua kepribadian; kepribadian otak kiri dan otak kanan. Tapi ternyata sebuah studi baru mengatakan klaim ini hanyalah mitos belaka.

Si pemilik ‘otak kiri’ dikatakan lebih logis, analitis serta pemikir yang cenderung berorientasi pada detail, sedangkan si empunya ‘otak kanan’ dianggap lebih kreatif, bijak tapi sekaligus subyektif. Dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), tim peneliti dari AS ini berupaya menyanggah klaim bahwa karakteristik setiap orang cenderung bergantung pada salah satu sisi otak.

Peneliti pun memindai otak 1.011 partisipan berusia 7-29 tahun untuk mengukur ‘lateralisasi fungsi’ otaknya, yaitu proses spesifik yang berlangsung di masing-masing sisi otak dan menentukan kecenderungan fungsi kognitif seseorang, apakah didominasi oleh sisi kanan atau kiri.

Kemudian setelah mengamati koneksi jaringan otak masing-masing partisipan, peneliti pun menyimpulkan tak ada bukti yang mengindikasikan bahwa otak partisipan terlihat lebih kuat di salah satu sisi, baik itu kanan maupun kiri.

“Sejumlah fungsi otak memang terjadi di salah satu sisi. Bahasa cenderung diatur otak kiri, sedangkan pusat perhatian ada di sisi kanan. Namun tak ada kecenderungan seseorang memiliki jaringan otak yang lebih kuat di otak sisi kiri atau otak kanannya,” tandas ketua tim peneliti, Dr. Jeff Anderson seperti dilansir Foxnews, Selasa (20/8/2013).

Peneliti juga mengatakan meski karakteristik tertentu bisa jadi dikaitkan dengan fungsi otak kiri atau kanan, tapi bukan berarti otak mereka beroperasi dengan cara yang berbeda.

“Kami hanya tidak melihat adanya pola dimana jaringan otak kiri lebih terkoneksi atau jaringan otak kanan yang lebih terhubung pada orang-orang tertentu,” timpal peneliti lain, Jared Nielsen yang juga mahasiswa jurusan neurosains dari University of Utah.

“Bahkan bisa jadi sebenarnya karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang itu tak ada hubungannya dengan salah satu sisi otak yang lebih aktif, lebih kuat atau lebih terkoneksi,” pungkasnya.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE.

http://health.detik.com/read/2013/08/20/200316/2335611/763/kata-peneliti-ini-kepribadian-otak-kanan-otak-kiri-itu-cuma-mitos?l992203755